kapas itu
sebelum turunnya ia,
perit sejuk melanda,
membuatku tertanya,
apakah ia satu bencana kerna dosa?
dalam sejuk itu,
kulantas berteduh,
agar hangat bisa di rasa,
agar damai jiwa, tiada mengeluh.
kutoleh lihat, jendela di sana,
meratap gigitan sejuk yang menerpa,
seketika itu jua kapas turun menjelma,
membawa seribu makna,
mengungkai seribu pesona.
indahnya ia, putih berseri,
dihembus bayu ke sana ke mari,
persona itu membawa derita pergi,
kerna duka tiada yang abadi,
selagi waktu itu tidak terhenti,
hidup ini milik Ilahi.
♥ sebait puisi, hidangan pagi ♥
No comments:
Post a Comment